BINCANG SEJIWA EPISODE 35: “KEGIGIHAN DAN KERENDAHAN HATI SEBAGAI KUNCI BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI”

BINCANG SEJIWA EPISODE 35: “KEGIGIHAN DAN KERENDAHAN HATI SEBAGAI KUNCI BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI”
Minggu, 24 Januari 2021

 BS Episode 35 3

Narasumber:

  • Dedy Permadi (Staf Khusus Menkominfo Bid. Digital dan SDM / Juru Bicara Kominfo)
  • Diena Haryana (Pendiri Yayasan SEJIWA)
  • Doni Koesoema A (Pakar Pendidikan Karakter)

Dipandu oleh Elsya Sakillah (Program Officer)

 

Bincang SEJIWA pada episode 35 menghadirkan Dr. Dedy Permadi yang merupakan Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan SDM, serta Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada bincang-bincang kali ini, Mas Dedy banyak menjelaskan program-program dan upaya Kominfo dalam menyediakan layanan internet di seluruh wilayah Indonesia serta upaya lainnya untuk menyiapkan dan memajukan talenta digital di Indonesia. Selain itu, dalam Binang SEJIWA episode ini, kita juga dapat belajar dari sosok Mas Dedy sebagai seorang yang visioner dan mampu membawa solusi bagi lingkungan di sekitarnya.

Program Kominfo dalam Pembangunan Infrastruktur Internet untuk Fasilitas Kesehatan di Seluruh Indonesia

Saat ini kita berada di masa pandemi COVID-19, dimana banyak sekali warga Indonesia yang terpapar dengan adanya pandemi ini. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat pandemi adalah semakin terbatasnya fasilitas layanan kesehatan, sehingga banyak masyarakat yang belum bisa terlayani. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan ini adalah dengan mendorong layanan kesehatan melalui internet. Internet disediakan di fasilitas layanan kesehatan sehingga dokter tidak harus bertatap muka dengan pasien untuk melakukan layanan kesehatan.

Indonesia memiliki layanan e-health dimana dengan menggunakan internet, masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus datang ke rumah sakit. Selain itu rumah sakit dan puskesmas juga membutuhkan akses internet untuk melaporkan data COVID-19, emergency dsb. Maka dari itu akses internet di layanan kesehatan sangat menjadi priortias pemerintah.

Pada bulan Agustus 2020, Kominfo mendapatkan bahwa sebanyak 3126 pusat layanan kesehatan belum memiliki akses internet memadai. Jika harus menunggu program rutin pemerintah, maka akses layanan internet baru akan terselesaikan pada tahun 2027. Tetapi karena hal ini adalah prioritas yang harus disegerakan, maka Kominfo mempercepat program pembangunan infrastruktur internet untuk fasilitas kesehatan.  Pada awalnya program ini direncanakan selesai pada tahun 2027, namun karena adanya percepatan ini, akses di 3126 titik sudah dapat diselesaikan pada akhir tahun 2020. Sehingga saat ini sudah sekitar 13.000 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia sudah memiliki akses internet yang memadai.

Peran Anak Muda di Dunia Digital dan Pengembangan Talenta Digital di Indonesia

Salah satu hal yang disampaikan oleh Mas Dedy untuk anak muda di Indonesia yaitu jangan pernah merasa rendah diri karena kita muda. Anak muda tetap bisa berkontribusi kepada negeri ini dengan cara apapun dan sekecil apapun. Ketika kita memiliki niat yang tulus, apapun hal itu pasti bisa kita kerjakan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa kontribusi tidak harus berupa hal-hal yang besar, namun bisa dimulai dari hal-hal kecil yang nantinya akan berdampak besar. Salah satu bentuk kontribusi anak muda dalam dunia digital ini adalah dengan bersikap bijak dalam menggunakan media sosial.

Untuk membangun iklim yang baik dalam dunia digital di Indonesia, maka diperlukan adanya literasi digital di semua level masyarakat. Pada level yang lebih tinggi, kita perlu memahami bahwa dunia ini sedang berkembang begitu pesat. Beberapa penelitian dari berbagai lembaga menunjukan bahwa kedepannya dunia akan memiliki ilmu-ilmu dan kecakapan-kecakapan baru di dunia digital seperti big data analitycs, artificial intelegence, machine learning, cyber security dsb, yang merupakan kecakapan yang perlu dipelajari oleh anak muda saat ini.

Oleh karena itu, untuk menyiapkan iklim dunia digital yang baik di Indonesia dari mulai level dasar, pada tahun 2017 didirikan Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi) untuk mengajak pengguna internet di Indonesia untuk menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, sebagai upaya dalam level menengah, pada tahun 2018 Kominfo menginisiasi program Digital Talent Scholarship yang merupakan program beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan untuk upaya pada level atas, terdapat program Digital Leadership Academy, yaitu program khusus para pemimpin bidang digital di sektor privat dan sektor publik.

Berdirinya Digital Talent Scholarship

Pada bulan Agustus tahun 2018, berawal dari suatu laporan dari peneliti Singapura Tan and Tan, dimana dari laporan ini memproyeksikan bahwa Indonesia memiliki kebutuhan talenta digital sebanyak 9 juta orang dalam kurun waktu 15 tahun, dari 2015 sampai 2030. Jika kebutuhan talenta digital tersebut tidak segera dipenuhi, maka konsekuensinya adalah Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara lain karena dunia ini sedang bertransformasi menuju era digital. Contoh paling kecil adalah kecakapan coding. Coding di beberapa negara telah menjadi pembelajaran wajib sejak Sekolah Dasar. Coding bukan hanya mengajarkan kemampuan teknis, tapi juga kecerdasan, kematangan, kepribadian, dan ketelitian dalam mengkonstruksikan sesuatu. Coding menjadi salah satu hal yang banyak diperkenalkan di negara-negara yang sudah sadar bahwa dunia ini sedang bergerak maju secara cepat, dana anak-anak muda tidak boleh tertinggal dari pergerakan ini.

Saat ini di Indonesia belum banyak yang mengenal coding, sehingga hal ini harus diakselerasi. Oleh karena itu pada tahun 2018, Kominfo menyelenggarakan Digital Talent Scholarship untuk 1000 peserta. Di dalam program Digital Talent Scholarship ini, terdapat tujuh akademi, salah satunya adalah Coding Teacher Academy, yaitu program beasiswa untuk guru agar bisa mengajarkan basic coding kepada para siswa. Hingga tahun 2019, berkat program ini Indonesia sudah memiliki 2500 guru yang dilatih untuk bisa mengajarkan coding pada para siswa. Program ini terus bergulir di tahun-tahun berikutnya hingga saat ini. Program ini telah bekerja sama dengan banyak pihak, seperti 94 universitas dan politeknik, perusahaan teknologi global, dan startup lokal. Dengan cara membangun ekosistem, maka pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan dan bisa menjawab kebutuhan bangsa.

Peran Masyarakat Untuk Mendukung Perkembangan di Dunia Digital

Menurut Mas Doni, peran dari masyarakat dalam dunia digital ini adalah dengan merefleksikan diri sesuai dengan peran masing-masing. Hal yang telah dilakukan Bapak/Ibu guru tidak bisa berjalan jika tidak didukung oleh orang tua dari rumah. Orang tua mengawasi penggunaan gadget pada anak agar anak tetap aman di internet. Terlepas dari usaha untuk menyiapkan talenta digital, ada unsur spiritual yang perlu ditumbuhkan di dalam masyarakat. Ketika berbicara mengenai spiritualitas, berarti kita bicara tentang sesuatu di luar diri kita yang lebih bernilai, berharga, yang kita amini dalam kehiudpan sehari-hari. Dalam konteks kemanusiaan, nilai-nilai ini terejawantah dalam nilai-nilai moral. Sehingga dalam setiap beraktifitas di dunia digital, kita semua perlu melihat bagaimana mempergunakan gawai sebagai alat dalam menebarkan kebaikan, bukan untuk menebarkan kebencian.

Menurut Mba Diena, beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seseorang agar ia bisa membawa perubahan seperti apa yang telah Mas Dedy lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Kemampuan melihat masalah, yaitu kemampuan ketika seseorang terjun ke suatu lingkungan, ia bisa melihat masalah apa yang terdapat dalam lingkungan tersebut
  2. Kemampuan melihat solusi. Selain mampu melihat masalah, seorang pemimpin juga harus mampu menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
  3. Kemampuan menemukan sumber daya. Untuk bisa menjalankan solusi, diperlukan adanya sumber daya. Oleh karena itu,seorang pemimpin yang baik harus mampu melihat dan memetakan sumber daya yang ada.
  4. Kemampuan berkomunikasi. Kerendahan hati dan kemampuan berelasi atau mengajak bekerjasama merupakan hal yang penting dalam penyelesaian masalah.

Dengan memiliki kemampuan-kemampuan tersebut, maka kita dapat memberikan perubahan kepada lingkungan di sekitar kita, bukan hanya terkait bidang digital, tapi juga dapat diaplikasikan dalam bidang-bidang lainnya secara lebih luas. Menurut Mas Dedy, salah satu indikator sebagai manusia menjadi lebih bermakna, adalah ketika kita masuk ke dalam satu lingkungan, kita bisa memberikan solusi terhadap permasalahan di lingkungan tersebut. Maka dari itu, ayo belajar bersama-sama untuk menjadi solusi dimana pun kita berada.

 

Untuk menyaksikan episode ini lebih lanjut, Sahabat SEJIWA dapat menyaksikannya pada link berikut ini.

Yayasan SEJIWA

“Service for Peace”

Bagikan artikel ini ke:

Facebook
Twitter
LinkedIn