BINCANG SEJIWA EPISODE 59
SURITAULADAN SANG AYAH MEMBANGKITKAN JIWA MENDIDIK ANAK BANGSA
MINGGU, 01 AGUSTUS 2021
Narasumber :
- Nyi Mas Diane W. (Motivational Speaker, Praktisi Pendidikan Keluarga, Penulis Buku, Talent Observer)
- Diena Haryana (Pendiri Yayasan SEJIWA)
- Doni Koesoema A (Pakar Pendidikan Karakter)
Dipandu oleh Elsya Sakillah (Program Officer)
Latar Belakang Keluarga Mba Dee
Nyi Mas Diane atau yang biasa disapa dengan Mba Dee merupakan seorang praktisi pendidikan keluarga, penulis buku, motivational speker, dan talent observer. Mba Dee merupakan anak terakhir dari sepuluh bersaudara. Ibu Mba Dee merupakan sosok ibu yang sangat penyabar dan penuh kehangatan. Sedangkan ayah Mba Dee merupakan sosok ayah yang tegas dan selalu memberikan semangat kepada anak-anaknya. Mba Dee juga banyak belajar kesabaran dan ketangguhan dari ibunya, yang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh mengurus sepuluh orang anaknya dengan baik. Mba Dee juga belajar banyak hal dari sosok ayahnya, terutama terkait dengan ketekunan dan kedisiplinan dalam menjalankan segala sesuatu. Kakek Mba Dee juga merupakan seorang tokoh pemuka agama di Banten. Dulunya Kakek Mba Dee sering memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar. Dari sosok kakeknya, Mba Dee belajar menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain dengan memberikan informasi dan pengetahuan. Itulah hal yang membuat Mba Dee dan kakak-kakaknya tentunya terus memberikan pelayanan kepada masyarakat senang berbagi informasi.
Konsisten dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat
Sejak dulu, Mba Dee percaya bahwa ketika seseorang melakukan hal yang dicintainya, maka ia akan menjadi expert dalam bidang tersebut. Mba Dee merupakan sosok orang yang sejak dulu sudah tau apa yang ingin ia lakukan di dalam hidup. Mba Dee sadar bahwa ia sangat bahagia ketika ia berbagi dengan orang lain. Maka dari itu, Mba Dee memilih jalan sebagai trainer dan praktisi keluarga agar selalu bisa berbagi pengetahuan dengan orang banyak.
Sebelum menjadi seorang trainer, Mba Dee merupakan pekerja kantoran. Namun setelah menggali dirinya lebih lanjut, Mba Dee menyadari bahwa ia tertarik dengan bidang lain, yaitu sebagai trainer dan motivational speaker. Mba Dee senang mendorong orang lain untuk terus maju dan berusaha. Ketika orang lain bisa mendapatkan pengetahuan dan berkembang secara baik, hal tersebut menjadi suatu kekuatan untuk Mba Dee. Hal ini lah yang menjadi sumber kekuatan bagi Mba Dee untuk selalu konsisten dalam melakukan pekerjaannya.
Orang Tua dalam Pengembangan Jati Diri Anak
Orang tua Mba Dee tentunya memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk diri Mba Dee sebagai pribadi yang tangguh. Orang tua Mba Dee selalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk menjadi apa yang mereka mau. Kebebasan tersebut tentunya diiringi juga dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri yang harus dimiliki oleh anak-anaknya. Dengan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Mba Dee dapat mengeksplorasi berbagai hal untuk menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Hal ini membuat Mba Dee mampu tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu mengidentifikasi kekuatan yang ada di dalam dirinya.
Anak-Anak Indonesia dalam Memahami Pancasila
Sebagai seorang praktisi pendidikan keluarga, Mba Dee melihat bahwa kita masih perlu lebih membumikan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari membumikan nilai-nilai Pancasila adalah dengan mensosialisasikan kepada anak-anak mengenai apa itu Pancasila dan penerapannya di dalam kehidupan. Untuk bisa membumikan nilai-nilai ini kepada anak, maka diperlukan cara-cara yang sesuai dengan pendekatan kepada anak, sehingga anak bisa mencerna pemahaman mengenai nilai-nilai Pancasila secara lebih baik. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan nilai Pancasila pada anak salah satunya adalah melalui cerita dongeng atau permainan-permainan yang menyenangkan. Keluarga juga menjadi tokoh yang penting dalam membumikan nilai-nilai ini, karena anak pertama kali belajar di dalam keluarganya. Oleh karena itu, orang tua juga perlu memiliki banyak pengetahuan terkait dengan Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan sehingga orang tua dapat menyampaikan nilai-nilai baik tersebut kepada anak-anaknya.
Penguatan Pancasila di Rumah dan di Sekolah
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Mba Dee, penguatan nilai-nilai Pancasila kepada anak dapat dilakukan melalui cara-cara yang menyenangkan. Perkembangan digital pada saat ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas lagi melalui konten-konten yang baik.
Ketika berbicara mengenai kebangsaan, maka tidak bisa dipisahkan dengan keluarga karena keluarga menjadi pondasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Tanggung jawab orang tua adalah untuk selalu menanamkan kepada anak untuk selalu peduli pada orang lain, saling menghormati dalam hidup bermasyarakat, dan gotong royong. Itulah bentuk implementasi nilai-nilai Pancasila.
Penanaman nilai Pancasila di sekolah tentunya bisa lebih sistematis, karena pendidikan di sekolah merupakan usaha sadar dan terencana, maka berbagai macam implementasi nilai-nilai Pancasila perlu didesain di dalam kurikulum pembelajaran. Tentunya penanaman nilai Pancasila tidak cukup hanya dengan upacara bendera setiap hari senin, namun hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk ekspresi nasionalisme kita. Dengan melakukan upacara bendera kita sadar bahwa bendera menjadi saksi perjuangan para pahlawan bangsa.
Seringkali proses pendidikan karakter juga akan terbentuk ketika kita memberikan contoh terlebih dahulu mengenai nilai yang ingin ditanamkan. Maka dari itu anak-anak perlu terbuka terhadap pengalaman-pengalaman yang menunjukan sikap baik kepada orang lain, saling menghargai dan menghormati, sesuai dengan nilai Pancasila.
Bagi Sahabat SEJIWA yang ingin menyaksikan Bincang SEJIWA Episode 59, Sahabat SEJIWA dapat menyaksikannya pada link berikut:
Yayasan SEJIWA
“Service for Peace”