BINCANG SEJIWA EPISODE 70
CINTA MEREKA PADA LAUT MENDORONG MEREKA BERGABUNG DI KOMUNITAS ACL (ANAK CINTA LAUT, AMBON)
Minggu, 17 Oktober 2021
Narasumber :
- Christofani Riupassa (ACL)
- Ceisar Chrestovano Riupassa (Koordinator Nusaniwe Diving Club) (Ayah Ani)
- Diena Haryana (Pendiri Yayasan SEJIWA)
- Doni Koesoema A (Pakar Pendidikan Karakter)
Dipandu oleh Elsya Sakillah (Partnership Officer)
Mengenai Anak Cinta Laut (ACL)
Anak Cinta Laut (ACL) adalah komunitas yang terdiri dari anak-anak dengan rasa tanggung jawab terhadap laut, khususnya wilayah laut kota Ambon. Saat ini ACL sudah terdiri dari kurang lebih 30 orang anak-anak, diantaranya ada 15 orang penyelam. Untuk kegiatan yang ada pada komunitas ACL terdiri dari 2 jenis yaitu kegiatan Diving dan Edukasi, kegiatan diving antara lain membersihkan pantai di kota Ambon, Eksplor Lokasi, dan Funday Bersama. Untuk kegiatan edukasi yang sering dilaksanakan antara pengenalan tentang penyu kepada anak ACL, pendalaman mengenai diving.
Perjalanan Christofani Pendiri Komunitas ACL
Christofani Riupassa biasa di panggil Ani, Ani adalah siswa SMA kelas 3 di SMA Negeri 1 Ambon. Ani juga termasuk pengurus Forum Anak Kota Ambon, dan ketua dari Komunitas Anak Cinta Laut (ACL). Ani mengatakan bahwa ia mendirikan komunitas ACL ini berdasarkan hobinya yaitu bersih-bersih maka dari itu ia melihat laut yang berada pada kota Ambon akan memiliki potensi yang baik apabila dengan kondisi yang bersih. Ani mengatakan bahwa ia mengenal laut sudah sejak ia balita yang dikarenakan orang tuanya merupakan pekerja yang berhubungan dengan laut, yakni ayahnya sebagai tour guide di suatu perusahaan laut dan ibunya sebagai dosen perikanan, maka dari itu ia dan adiknya sudah terbiasa diajarkan oleh kedua orangtuanya untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai laut.
Setelah itu Ani mengatakan pada saat ia berumur 15 tahun ia melakukan triase scuba dan mengambil les diving sehingga ia sudah mulai terbiasa dengan mengenal kondisi bawah laut. Dari pengenalannya tersebut akhirnya ia dapat melihat bahwa laut di Kota Ambon ini memiliki potensi yang sangat baik untuk keperluan turis yang ingin mengeksplor bawah laut, namun menurutnya keindahan itu tertutup dengan sampah yang ada di permukaan laut maka dari itu ia memutuskan bahwa membentuk suatu komunitas untuk membentuk anak-anak yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap laut Kota Ambon. Ani sendiri mengatakan bahwa awal mula ia untuk mengajak teman-temannya untuk ikut bergabung dengan komunitas yang ia bangun adalah ia mencari teman-teman yang mempunyai hobi atau kesukaan terhadap lingkungan.
Ani mengatakan bahwa untuk kegiatan yang ada pada Komunitas Anak Cinta Laut itu terbagi menjadi 2 jenis, yakni ada kegiatan diving dan kegiatan edukasi untuk penguatan intelektual dari internal sendiri. Untuk kegiatan diving biasanya anak-anak komunitas ACL ini melakukan pembersihan pantai dan eksplor lokasi, eksplore lokasi ini untuk mencari bagaimana kondisi pantai di Kota Ambon, dan untuk kegiatan edukasi sendiri Ani mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan penguatan pengetahuan untuk anak ACL sendiri, dan yang dilakukan sejauh ini adalah open water diver class yang sudah menghasilkan 15 anggota ACL yang bersertifikat, kemudian pendalaman mengenai diving kepada anak-anak ACL, dan juga pengenalan biota laut.
Ani mengatakan bahwa untuk tantangan sendiri dalam menjalankan ACL ini ialah ia memikirkan bagaimana cara baik untuk dapat mengumpulkan anak-anak yang sudah tergabung dalam komunitas ACL ini, dikarenakan sebagian besar anak-anak bertempat tinggal di Desa Amahusu dan Ani sendiri di tengah-tengah Kota Ambon, dan untuk jaraknya dari desa ke Kota cukup memakan waktu. Ani juga mengatakan bahwa banyak dukungan dari orang tua ACL, yakni membantu penyediaan konsumsi ada juga orang tua yang sangat memperhatikan peralatan diving anaknya.
Sebuah Peran Penting Dalam Perjalanan Christofani
Ayah dari Ani, Pak Ceisar Riupassa, mengatakan bahwa dari kecil beliau sudah mempersiapkan Ani untuk kolaborasi bersama masyarakat dan lingkungan Ani dari sejak Ani kecil. Ayah Ani juga mengatakan bahwa pada tahun 2013 ia memutuskan untuk kembali ke Banda Neira yang tujuannya ialah membuka usaha diving di Banda. Pada saat itu Ani masih belum berumur 15 tahun ia menanyakan bahwa kapan ia bisa diving kepada Ayahnya, dan Ayahnya menjanjikan ia bahwa setelah Ani berumur 15 tahun baru boleh Ayahnya mengizinkan untuk diving dan dibuktikan oleh ayahnya sendiri bahwa pada saat Ani berusia 15 tahun ia mengajarkan Ani untuk diving.
Pak Ceisar mengatakan bahwa hal yang sangat ia rasa menyenangkan itu ialah anak-anak ACL mempunyai semangat yang tinggi, kemudian dukungan orang tua terhadap komunitas ini juga sangat positif. Pak Ceisar mengatakan bahwa pada ACL ada 1 pendamping yaitu Nusaniwe Diving Community, dan pada NDC ini mempunyai beberapa program untuk melakukan regenerasi dan pelatihan diving dengan menyediakan tenaga-tenaga yang berstandar Internasional, dan itu berkaitan dengan rehabilitasi terumbu karang. Ia mengatakan bahwa untuk anggota yang sudah dalam masa lansia punya tujuan yaitu bagaimana meregenerasi pengetahuan mengenai ekosistem laut bagi anak-anak ACL.
ACL Dalam Pandangan Pendidikan Karakter
Mas Doni mengatakan bahwa untuk kontes ACL jelas bahwa nilai-nilai utama yang ingin di kembangkan adalah nilai-nilai bahwa kita perlu mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan. Dalam konteks pendidikan karakter, Mas Doni mengatakan bahwa dapat dikaitkan dengan nilai Nasionalisme, artinya bagaimana kita mencintai seluruh tumpah darah Indonesia, kita juga harus mencintai seluruh alam yang ada di Indonesia sebagai bagian kita mencintai Indonesia. Mas Doni mengatakan bahwa karakter yang dilatihkan dan dialami oleh ACL ini ialah sikap dan tanggung jawab terhadap alam tetapi juga tanggung jawab terhadap diri sendiri. Mas Doni juga mengatakan bahwa Pak Ceisar sudah sangat mendampingi anaknya untuk menjadi orang yang berguna yaitu memiliki makna bagi orang lain, dan dilatih juga sehingga bisa mencintai alam. Mas Doni mengatakan bahwa Indonesia ini adalah negara maritim maka komunitas ACL ini adalah potensi yang baik untuk membantu menyebarkan semangat kepada seluruh anak Indonesia. Maka dari itu ada banyak cara untuk menyebarkan hal-hal positif kepada ACL bisa menggunakan media sosial maka hal itu bisa menginspirasi anak-anak yang lainnya. Kolaborasi dengan komunitas lainnya yang hampir sama, dan melewati pendidikan, yakni saling berbagi dengan anak-anak yang ada di sekolah.
Kepemimpinan Disertakan Rasa Sabar
Mba Diena mengatakan bahwa dari kisah ini merupakan kesadaran untuk melihat bahwa sebenarnya anak-anak memiliki banyak potensi dan sering terlihat ketika orang tua memberikan waktu dan memberi ruang untuk anak-anak menampilkan potensi yang mereka punya. Mba Diena juga mengatakan bahwa ia melihat salah satu kepemimpinan Ani dalam mengumpulkan teman-temannya untuk bergabung dalam kegiatan ACL. Mba Diena mengatakan bahwa salah satu kepemimpinan itu adalah kemampuan memobilisasi masa untuk mencapai sebuah tujuan, kemudian hal tersebut sangat didukung oleh orang tua Ani. Mba Diena mengatakan hal ini merupakan kombinasi yang sangat keren antara anak yang sudah di bangun passionnya dan orang tua yang terus mendukung dan Ani konsisten diberikan ruang diarahkan dan dibantu untuk bisa terus menerus konsisten mengajak anak-anak berkumpul.
Untuk menyaksikan kisah selengkapnya, Sahabat SEJIWA dapat menyaksikannya pada link di bawah ini:
Yayasan SEJIWA
“Service for Peace”