BINCANG SEJIWA EPISODE 72: MENGUATKAN WAWASAN ADIKSI GAWAI BERSAMA PAKAR

BINCANG SEJIWA EPISODE 72
MENGUATKAN WAWASAN ADIKSI GAWAI BERSAMA PAKAR
MINGGU, 31 OKTOBER 2021

bs72

Narasumber :

  • Diena Haryana (Pendiri Yayasan SEJIWA)
  • Doni Koesoema (Pakar Pendidikan Karakter)
  • Dr. Uswadin, M.Pd., ESM Consultant (Pengembangan Labschool UNJ, Ahli Pendidikan Karakter
  • Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ MARS (Ketua Umum Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (AKESWARI) dan Pendiri Islamic Green School, Pendiri Talenta Centre “Assessment and Education Services”).

Dipandu oleh Andika Zakiy (Koordinator Program)

 

Pandangan Dr Suzy Yusna Dewi Terhadap Adiksi Gawai

Bu Suzy mengatakan bahwa tidak mudah untuk menjadikan anak-anak bangsa sebagai pemimpin-pemimpin di bumi ini, karena menurut ia dapat dilihat dari kondisi sekarang banyak anak-anak yang sudah kecanduan gadget dan game, dan salah satu penyebabnya adalah mungkin saja anak-anak tidak nyaman di sekolah mereka, dan mendapatkan tekanan-tekanan di dalam dunia sekolah, hal tersebut menjadikan anak-anak tidak dapat berkembang dengan baik, maka dari itu Bu Suzy mengatakan bahwa yang dioptimalkan adalah bagaimana caranya untuk anak-anak di didik untuk senang, mereka senang belajar, dan yang nantinya mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin yang pintar dan baik, hal tersebut yang menjadikan Bu Suzy mempunyai tekad untuk menjadikan sekolah-sekolah yang berkarakter, dalam arti mereka berakhlak, mereka mencintai sesama, dan mereka mempunyai keinginan untuk maju.

Di dalam sekolah Islamic Green School ini dilarang untuk menggunakan gadget, Gadget yang dibawa akan disimpan oleh guru mereka dan akan dapat dikembalikan setelah selesai menerima pembelajaran dengan alasan agar anak-anak menjadi fokus dalam belajar. Bu Suzy juga mengatakan bahwa kunci dalam Islamic Green School ini adalah temukan sedini mungkin bakat/talenta di dalam diri setiap anak, dan yang sangat diutamakan dalam setiap pembagian IT dan dalam 13 kali pembagian raport dan harus dilihat dari pengembangan diri anak-anak/ dari bakat yang dimiliki dan ditunjukan oleh anak-anak dan mereka akan lupa dengan gadget.

Dalam mengikuti pembelajaran di Sekolah Islamic Green School ini mereka mengkategorikan anak-anak yang kurang mampu mereka melakukan pendekatan khusus, masuk ke kuota spesial atau masuk ke dalam kuota reguler, atau juga masuk ke dalam kuota yang transisi. Untuk kuota spesial ini biasanya ada Tim dari Psikolog terlibat karena pada kuota spesial ini mereka dipantau secara optimal, dan untuk yang kuota reguler tidak ada pemantauan yang khusus tetapi pemantauan dari guru-guru. 

Bu Suzy mengatakan bahwa pada masa Pandemi Covid 19 ini ia mendapatkan banyak pasien anak dan remaja terutama kecanduan Gawai, pada akhirnya menyebabkan pada emosional dan sosialisasi mereka. Bu Suzy juga mengatakan bahwa banyak sekali masalah Gawai pada saat ini yakni Kecanduan Game, Kecanduan Pornografi, Depresi, dan juga Free Sex maka dari itu ia mengatakan bahwa orang tua harus sangat mengawasi anak-anak mereka, karena ia memperhatikan bahwa meskipun ada orang tua yang bekerja pun harus membina hubungan yang dekat dengan anak dan mengawasi anak. Adapun yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu bina kedekatan serta melihat perilaku anak, apakah dalam sehari-hari anak membawa gadget kemana-mana, kemudian larang (misalnya jam makan harus makan bersama), kemudian melihat sosialisasi anak apakah masih bisa berinteraksi 2 arah dengan anak-anaknya, kemudian tidur malam diusahakan kontrol anak tidur anak dibawah jam 10 malam.

Pandangan Dr. Uswadin Terhadap Adiksi Gawai

Pak Uswadin mengatakan bahwa mereka berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lain untuk bisa meminimalkan Adiksi Gawai, agar mereka bisa bertukar pendapat bagaimana caranya untuk meminimalkan Adiksi Gawai ini, bukan hanya itu Pak Uswadin juga mengatakan bahwa mereka melibatkan orang tua, pakar psikologi, dalam menangani Adiksi Gawai ini. Pak Uswadin mengatakan bahwa di masa pandemi Covid 19 ini tidak begitu terlihat Adiksi Gawai ini oleh guru-guru, yang dikarenakan proses pembelajaran masih dilakukan secara daring, maka dari itu yang memantau pembelajaran siswa adalah orang tua mereka di rumah dan ada beberapa orang tua melaporkan ke pihak sekolah bahwa anak mereka mempunyai masalah dengan Gawainya itu sehingga dari pihak Sekolah juga mengirim  Guru Wali Kelas dan di dampingi oleh Guru BK ke rumah anak yang mengalami masalah dengan Gawainya dan orang tuanya belum bisa menangani masalah tersebut secara baik. Pak Uswandi juga mengatakan bahwa ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegiatan di masa pandemi agar anak-anak tidak teradiksi yaitu:

  1. Pastikan anak belajar dengan baik
  2. Menginformasikan jadwal akademik maupun non akademik kepada orang tua.
  3. Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler

Pak Uswadin juga menekankan bahwa mereka sangat konsen untuk bisa meminimalkan Adiksi Gawai ini di anak-anak, dan mengatur sedemikian rupa agar anak-anak tidak menggunakan gawai di Sekolah.

Pentingnya Menyadari Isu Adiksi Gawai

Mba Diena mengatakan bahwa meskipun sekarang ini para psikiater sudah sangat sibuk dengan masalah Adiksi Gawai, perlu disadari bahwa diluar sana masih banyak anak dengan masalah ini yang belum terdeteksi, begitu juga dengan para orang tua anak yang tidak mempedulikan masalah ini. Mba Diena juga mengatakan bahwa sangat khawatir ketika para orang tua, pendidik dan lingkungan itu tidak sama-sama menyadari isu Adiksi Gawai ini maka terapis sebanyak apapun pasti akan mengalami kesulitan menghadapi isu ini, maka dari itu Mba Diena mengatakan bahwa saat ini semua orang harus dapat bergerak menghadapi isu ini maupun guru, sekolah dan juga orang tua, untuk menyuarakan bahwa isu ini sangat penting dalam penganangannya.

Mas Doni mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk menyadarkan kesadaran dini dan pihak mana yang harus dilibatkan yaitu yang pertama adalah mengembangkan kesadaran, pengetahuan, sosialisasi tentang isu Adiksi Gawai dan kesadaran-kesadaran ini harus disosialisasikan terus melalui media sosial dan lewat berbagai macam platform dan juga gerakan-gerakan komunitas, Mas Doni juga mengatakan bahwa untuk pemerintah perlu lebih gencar dalam mengatasi isu Adiksi Gawai ini.

Untuk menyaksikan lebih lanjut mengenai Wawasan Adiksi Gawai bersama Pakar, Sahabat SEJIWA dapat menyaksikannya pada link di bawah ini:

https://youtu.be/2pAgyJ-n9GU 

 

Yayasan SEJIWA

“Service for Peace”

Bagikan artikel ini ke:

Facebook
Twitter
LinkedIn