BINCANG SEJIWA EPISODE 73
INSPIRASI DARI PARA PEGIAT SEBAYA TENTANG EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK
Minggu, 7 November 2021
Narasumber:
- Vio Fisnanda – Pegiat Perlindungan Anak dari Batam
- Ni Nyoman Andrani Kusumawati – Pegiat Perlindungan Anak dari Denpasar
- Indi Hik Salistia – Pegiat Perlindungan Anak dari Lombok
- Diena Haryana – Pendiri Yayasan SEJIWA
- Doni Koesoema A – Founder Pendidikan Karakter Education Consulting
Dipandu oleh Elsya Sakillah (Partnership Officer)
Latar Belakang sebagai Pegiat Anak
Banyak anak-anak di sekitar yang tidak mendapatkan haknya. Anak-anak tidak mengetahui dan menyadari hak yang seharusnya dia dapatkan. Hal ini yang membuat anak menjadi rentan menjadi bahan eksploitasi seksual komersial. Di Bali banyak terjadi eksploitasi anak. Banyak anak yang mengalami eksploitasi, anak-anak diminta berjualan tisu, jepit rambut, dan barang-barang lain oleh orang dewasa. Orang dewasa itu merampas hak anak dan mengeksploitasinya untuk kepentingannya sendiri.
Keadaan di berbagai tempat di Indonesia seperti Bali, Lombok, dan Batam sebagai lokasi wisata dan lokasi strategis membuat banyaknya permintaan dan penawaran seks komersial. Selain itu masalah pernikahan dini juga menjadi perhatian khusus di Indonesia. Sehingga banyak anak-anak yang rentan mengalami eksploitasi seksual dan tidak bisa mendapatkan haknya. Daerah wisata yang terdapat banyak turis asing dari berbagai negara, anak-anak dengan pendidikan yang rendah atau putus sekolah biasanya menjadi sarang eksploitasi seksual dan anak-anak tidak mendapatkan haknya yang seharusnya dia dapatkan.
Aliansi Voice for Change Indonesia
Aliansi Voice for Change Indonesia adalah program jejaring global yang dilakukan oleh 5 NGO. Tujuan Voice for Change adalah menggaungkan suara anak dan anak muda supaya mereka menjadi bagian yang penting dalam upaya perlindungan anak untuk mencegah dan mengatasi eksploitasi seksual anak dan menciptakan ruang ramah anak dan gender. Voice for Change berharap anak-anak korban eksploitasi seksual anak dan anak-anak yang rentan mengalami eksploitasi seksual dapat mengambil peran aktif untuk perlindungan diri mereka dan sebayanya. Voice for Change berharap pemerintah juga bisa mengambil tindakan dalam bidang advokasi dan peningkatan kapasitas Voice for Change. Bentuk kegiatan yang dilakukan Voice for Change adalah virtual cam untuk peningkatan kapasitas diri anak dan konsultasi nasional.
Anak muda yang aktif memperjuangkan isu eksploitasi seksual
Anak-anak ini bukan hanya menyuarakan suara anak-anak di daerahnya masing-masing tetapi juga berkolaborasi menyuarakan isu-isu ke tingkat global. Eksploitasi seksual anak bukan hanya masalah yang fokus pada daerah tertentu saja tetapi sudah menjadi permasalahan global yang terjadi di seluruh Indonesia. Human trafficking adalah masalah yang terjadi lintas negara. Anak-anak muda yang memiliki perhatian di bidang ini dan menjadi tutor bagi teman-teman sebayanya adalah hal yang sangat bagus. Anak-anak tidak paham apa yang menjadi haknya. Hal ini menjadi permasalahan nyata di lingkungan kita yang membuat anak-anak tidak bisa bertumbuh secara bebas bahkan untuk hidup mandiri.
Pemanfaatan ruang digital dalam mengkampanyekan isu eksploitasi anak
Karena keadaan pandemic semua kegiatan dan kampanye dilakukan dalam ruang digital. Kegiatan kampanye dilakukan melalui sosial media Instagram dan facebook. Selain itu aplikasi instant messenger seperti WhatsApp juga digunakan sebagai penghubung. Dengan menggunakan ruang digital sebagai tempat kegiatan semua orang jadi lebih mudah mengakses konten-konten yang dibuat sehingga jangkauan program menjadi semakin banyak.
Tantangan yang dihadapi saat menjadi pegiat anak dalam bidang eksploitasi seksual
Sulitnya mendapatkan perizinan dari sekolah saat ingin mengikuti kegiatan. Terkadang kegiatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan sekolah seperti ujian. Sehingga sulit untuk memilih untuk mengikuti kegiatan yang mana. Selain itu banyak orang yang sadar akan masalah eksploitasi anak tetapi orang itu belum berbuat apa-apa untuk memutus rantai eksploitasi anak karena orang-orang itu belum tergerak untuk melakukannya. Selain itu banyak anak-anak yang masih belum paham tentang urgensi kegiatan yang dilakukan sehingga banyak terjadi penolakan yang terjadi.
Untuk info lebih lengkap Sahabat SEJIWA dapat menyaksikannya Bincang SEJIWA Episode 73: Inspirasi dari Para Pegiat Sebaya tentang Eksploitasi Seksual Anak pada link di bawah ini : https://www.youtube.com/watch?v=4NZXip8_2Rw
Yayasan SEJIWA
“Service for Peace”