BINCANG SEJIWA EPISODE 81
MERANGGKUL DAN MELAWAN STIGMA ORANG DENGAN ‘SKIZOFRENIA’ – KOMUNITAS PEDULI SKIZOFRENIA INDONESIA
mINGGU, 22 MEI 2022
Narasumber:
Diena Haryana – Pendiri Yayasan SEJIWA
Doni Koesoema A – Pakar Pendidikan Karakter
Bagus Utomo – Pendiri Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia
Moderator : Afriyani Rahmawati
Latar Belakang Mendirikan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia
KPSI didirikan karena pengalaman pribadi. Kakak Pak Bagus adalah penderita skizofrenia. Kakak Pak Bagus pulang ke rumah dengan keadaan ketakutan dan keluarga Pak Bagus memutuskan untuk membawa ke psikiater. Setelah itu keadaan Kakak Pak Bagus membaik. Karena kurangnya pengetahuan, keluarga menganggap hal yang dialami oleh Kakak Pak Bagus adalah permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal mistis atau gaib. Awalnya Kakak Pak Bagus dibawa berobat alternatif. Keadaan Kakak Pak Bagus merasa khawatir akan keadaannya tetapi tidak bisa menangani sendiri. Suatu hari Pak Bagus berinisiatif mencari informasi tentang penyakit yang diderita Kakak Pak Bagus. Akhirnya Pak Bagus mengetahui penyakit yang diderita Kakak Pak Bagus adalah skizofrenia. Karena keadaan semakin memburuk, Pak Bagus akhirnya memutuskan membawa Kakak Pak Bagus berobat ke psikiater untuk ditangani oleh ahlinya. Akhirnya keadaan Kakak Pak Bagus bisa pulih. Pak Bagus terinspirasi untuk membagikan pengalamannya tentang skizofrenia dan akhirnya mendirikan kelompok dukungan untuk penderita skizofrenia dan keluarganya, hingga lahirlah Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.
Penyebab Awal, Gejala Skizofrenia dan Apakah Ada Kemungkinan Anak Kecil Bisa Menderita Skizofrenia
Belum diketahui apa penyebab pasti skizofrenia. Biasanya skizofrenia muncul karena multifaktor. Ada faktor biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Skizofrenia biasanya muncul di usia 15-30 tahun, jarang muncul pada anak-anak. Ciri-ciri pengidap skizofrenia yang paling banyak adalah halusinasi delusi, dan gangguan tidur.
- Faktor biologis : Skizofrenia juga bisa muncul karena faktor genetik karena kerusakan otak. Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab skizofrenia. Perkembangan otak anak-anak dari kandungan sampai masa golden times juga harus diperhatikan agar anak tidak mengalami masalah kesehatan jiwa di kemudian hari. Tumbuh kembang, pola asuh dan pengalaman hidup traumatik juga berperan.
- Faktor Sosial : Faktor sosial terdiri dari dukungan keluarga, cinta kasih, dan dukungan sosial saat keadaan krisis. Setiap manusia membutuhkan dukungan sosial yang baik dari tingkat terkecil dari keluarga sampai masyarakat.
- Faktor Spiritual : Faktor spiritual adalah faktor terkait kebutuhan setiap manusia mencari tujuan hidup, makna hidup, dan kebenaran sejati dalam hidup. Bisa didapatkan dari agama, filsafat, ilmu pengetahuan dll. Jika faktor ini kurang seimbang dan mengalami gangguan maka orang akan beresiko terkena masalah kesehatan jiwa.
Perawatan dan Pengobatan Orang Dengan Skizofrenia
Di negara maju, pendekatan skizofrenia bukan penyembuhan tetapi memfokuskan untuk upaya pencegahan dan edukasi masyarakat secara umum. Gangguan skizofrenia spektrumnya dari ringan sampai berat. Untuk skizofrenia ringan jika ditangani dengan baik maka akan bisa sembuh total. Tetapi jika sudah skizofrenia berat dan keadaan terus memburuk dalam 6 bulan maka penderita harus minum obat secara rutin dan menjaga dosis obat minimal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah kekambuhan.
Terapi utama skizofrenia yang utama adalah pengobatan medik psikiatrik dengan meminum obat antipsikotik untuk mencegah terjadinya halusinasi dan delusi. Dukungan keluarga dan lingkungan dan kesempatan berkarya juga dibutuhkan untuk perawatan skizofrenia agar pengidap skizofrenia dapat menghasilkan uang supaya dapat hidup mandiri. Pengidap skizofrenia juga butuh kesempatan untuk kembali ke komunitas dan hidup bermartabat dengan memiliki pendapatan yang baik.
Proses pemulihan skizofrenia juga bersifat multifaktor agar semua aspek dapat diisi agar cepat pulih kembali. Peluang untuk pulih sangat besar jika skizofrenia dideteksi dini, ditangani dini, dan juga mendapatkan pengobatan rutin untuk mencegah kekambuhan.
Awal Mula KPSI Membentuk Terapi Seni dan Program KPSI lainnya
Kegiatan utama KPSI adalah kelompok sharing. Kegiatan ini diisi dengan sharing self-help group. Peserta bercerita pengamanan masing-masing dan dari pengalaman itu kita bisa mengambil hikmah untuk diri masing-masing. Ada dua kelompok sharing yaitu kelompok Orang Dengan Skizofrenia dan kelompok orang yang merawatnya atau care giver. Terkadang kedua kelompok ini berdiskusi bersama untuk mendapatkan perspektif dari dua sisi.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan psikoedukasi. Kegiatan ini berupa seminar kecil untuk keluarga dan orang-orang di sekitar tentang skizofrenia. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada Orang Dengan Skizofrenia, keluarga, dan orang-orang di sekitar.
Terapi seni adalah sebuah sarana untuk melatih Orang Dengan Skizofrenia agar dapat menyampaikan perasaannya dengan media yang dapat dipahami oleh orang lain. Kegiatannya biasanya dilakukan secara offline dan sekarang sedang terhambat karena pandemi. Kegiatan ini sangat membantu Orang Dengan Skizofrenia yang suka mengasingkan diri dan jarang berkomunikasi dengan orang lain agar dapat mengeluarkan perasaannya, bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Kegiatan ini bisa dilakukan sebagai media pemulihan Orang Dengan Skizofrenia.
Kegiatan lain yang biasa dilakukan adalah kegiatan menonton film bersama tentang kesehatan jiwa, membuat film dokumenter, video testimoni, liputan ke keluarga dan pasien, dan juga pemberian santunan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa. KPSI juga pernah terlibat dalam pembuatan Undang-Undang Kesehatan Jiwa bersama Kementerian Kesehatan dan DPR.KPSI juga mempunyai sarana komunikasi facebook grup yang anggotanya 78.000 orang dari seluruh Indonesia dan instagram untuk mengumumkan kegiatan yang dilakukan oleh KPSI.
Perkembangan Teknologi Digital Terkait dengan Isu-Isu Kesehatan Jiwa dan Media Yang Digunakan Oleh KPSI
KPSI sendiri menganggap media sosial adalah suatu alat yang sangat berguna sekali untuk mengajak masyarakat agar sadar kesehatan jiwa untuk bergerak bersama menghadapi stigma dan mengatasi masalah-masalah sosial melalui media, melalui Facebook, Youtube Channel dan instagram yang bernama “Peduli Skizofrenia”, serta website yaitu skizofrenia.org. Semua sarana media sosial ini gratis dan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Dalam satu tahun terdapat program pembinaan dari Eacebook community akselerator, salah satu produk yang dirilis ke publik di tahun ini adalah video series tentang edukasi skizofrenia yang isinya mengenai edukasi dari dokter dan testimoni dari pasien keluarga tentang pengalaman menuju pulih dari skizofrenia.
Isu Kesehatan Jiwa Bisa Ditanamkan Sejak Anak Usia Dini dan Peran Orang Tua Untuk Melakukan Hal Tersebut
Teknik-teknik yang orang tua ajarkan dari kecil anak-anak tidak mampu mengatasi emosinya. Semakin anak tumbuh besar semakin anak harus diberikan pemahaman bahwa dia tidak boleh amarahnya itu tidak dapat terkontrol. Selalu katakan “apa sih yang kamu sukai?”. “Kamu sedih?”, “kamu marah?”, “kamu kecewa?”, jadi harus diberi label perasaannya dan usaha dalam mengungkapkan dalam kata-kata itu sudah merupakan suatu teknik untuk meluapkan emosi negatif tersebut. Tentunya butuh orang tua yang sadar akan bagaimana mengarahkan anak agar mereka mampu mengolah emosinya dengan baik. Takutnya ada orang tua yang marah-marah dan menambah kegalauan pada anak. Sehingga semakin bisa dia mengatasi emosi, akhirnya dia ngamuk. ini yang tidak kita inginkan terjadi di dalam kehidupan anak-anak. Didikan seperti ini seharusnya sedari kecil sudah diberi pemahaman. Bahwa masalah kesehatan jiwa ini harus diajarkan di rumah oleh orang tua dan di sekolah.
Langkah Yang Harus Dilakukan Pada Komunitas di Sekolah Untuk Memberitahu Pentingnya Kesehatan Jiwa
Dalam konteks pendidikan sebenarnya akar persoalannya adalah bagaimana kita menumbuhkan rasa kepada orang lain dan mau mendengarkan apa yang dirasakan dan dialami oleh orang lain. Sehingga sejak kanak-kanak, sejak dini di pendidikan dasar maupun di pendidikan menengah, sebaiknya bapak dan ibu guru membiasakan anak-anak untuk belajar mendengarkan teman lain. Karena seringkali orang lain itu pasti ada alasan-alasannya, pengalaman fundamental wajib dimiliki dalam membentuk karakter untuk bisa menghargai orang lain yang berbeda. Dalam sistem konteks pengajaran bapak dan ibu guru juga perlu memahami, mungkin saat ini belum ada yang gejala skizofrenia dialami pada masa anak-anak. Mungkin di tingkat SMA sudah mulai kelihatan, artinya ada persoalan genetika, ada persoalan mungkin fisik dari seseorang, sehingga bisa mengalami skizofrenia.
Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan Jika Anggota Keluarga Mengalami Skizofrenia
Langkah-langkah ketika anggota keluarga kita mengalami gejala gangguan jiwa skizofrenia, pertama pastikan yang bersangkutan terdaftar BPJS kesehatan. Kemudian lihat kondisinya apabila memang dia masih bisa dibujuk untuk berkomunikasi kita bisa ajak ke puskesmas terdekat untuk berkonsultasi duku ke dokter umum, nantinya dari dokter umum akan menilai kondisinya. Apabila masih bisa ditangani di puskesmas akan ditangani di puskesmas. Namun apabila nanti dokter umum melihat bahwa pasien membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan biasanya nanti akan dibuatkan surat rujukan ke rumah sakit umum daerah atau rumah sakit rujukan yang ada poliklinik psikiatri dan ada psikiaternya. Apabila memang gejalanya sudah termasuk kondisi gelisah atau gawat darurat biasanya akan langsung dirujuk ke rumah sakit jiwa. Apabila keluarga sudah tau kondisinya gawat darurat tidak perlu harus ke puskesmas dulu dan bisa langsung ke UGD rumah sakit jiwa terdekat. Apabila orang dengan skizofrenia susah dibujuk, kita upayakan membujuknya secara persuasif, apabila semua upaya perawatan ini tidak berhasil keluarga bisa datang ke konsultasi ke psikiater.
Mari kita sama-sama belajar untuk mengerti, mencintai, dan menghargai siapapun yang di sekitar lingkungan terdekat kita. Mari kita hapus bullying dilingkungan sekitar kita agar kita bisa mencegah masalah kesehatan jiwa dari sikap yang kurang baik.
Bagi sahabat sejiwa yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Skizofrenia dapat menyaksikan pada link di bawah:
Yayasan SEJIWA
Service for Peace