Dongeng: Jembatan Cinta antara Orang Tua dan Anak

Dongeng Jembatan cinta antara orangtua dan anak

Dongeng adalah bentuk karya sastra fiktif yang bersifat menghibur dan mengandung nilai-nilai budi pekerti di dalamnya. Orangtua biasanya membacakan dongeng sebelum tidur untuk anaknya. Dongeng adalah salah satu variasi media komunikasi yang dapat dilakukan oleh orangtua dan anak (Danni Rosada & Dahlan, 2016).

Cerita yang ada pada dongeng biasanya menarik untuk anak.  Cerita yang ada pada dongeng anak menarik perhatian anak. Cerita dongeng akan dengan mudah diserap oleh sensor memori anak untuk kemudian diteruskan ke memori jangka pendek dan akhirnya ke dalam memori jangka panjang (Fadjryana et al., n.d.). Selain itu alur ceritanya juga berisi banyak makna yang bisa memberikan pelajaran tentang nilai-nilai baik kepada anak secara tersirat. 

Dongeng yang sesuai usia anak mengandung nilai pendidikan yang bermanfaat bagi anak. Selain memiliki nilai-nilai yang bermanfaat bagi anak, mendongeng merupakan cara terbaik bagi anak untuk belajar. Anak-anak sering menggunakan waktu belajar mereka sesuka hati. Melalui metode mendongeng, anak-anak akan mendengarkan dengan penuh perhatian karena dongeng sangat menarik bagi anak-anak (Rukiyah, 2018).

Pada anak usia dini, perkembangan yang paling dominan untuk tumbuh kembang anak adalah indra pendengaran dan penglihatan. Jadi orangtua harus bisa memberikan stimulasi yang tepat untuk melatih perkembangan anak. Dongeng adalah salah satu cara yang bisa digunakan oleh orangtua untuk memberikan stimulasi itu. Anak-anak akan antusias melihat gambar-gambar yang ada pada dongeng dan orangtua bisa menstimulasi indra pendengaran anak melalui dongeng. 

Dongeng dapat memberikan berbagai manfaat bagi anak, antara lain:

  1. Membentuk Karakter Anak

Dongeng adalah salah satu bentuk variasi komunikasi antara orang tua dan anak. Dongeng juga merupakan media yang baik untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter dalam diri anak. Cerita yang ada pada dongeng memiliki ajaran-ajaran budi pekerti dan karakter.  Dengan membacakan cerita dongeng maka nilai-nilai karakter itu akan tertanam dalam diri anak.

  1. Mengasah Kreativitas

Membacakan dongeng kepada anak dapat mengasah kreativitas dan minat anak dalam membaca. Ketika anak mendengarkan dongeng, anak tidak hanya berperan sebagai pendengar. Di dalam otak anak, anak menggambarkan dunia imajinasinya dan berfantasi berdasarkan cerita yang didengarnya.

  1. Merangsang Pertumbuhan Otak Anak

Dongeng tidak hanya mampu memberikan pelajaran hidup bagi anak, tetapi juga merangsang pertumbuhan otak anak. Konflik yang ada pada dongeng mendorong anak untuk berpikir kritis. Alur cerita pada dongeng membuat anak berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.

  1. Mempererat Hubungan Antara Orangtua dan Anak

Dongeng bisa digunakan sebagai media untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Mendongeng adalah kegiatan yang bisa membuat interaksi antara orang tua dan anak menjadi lebih intim.

Orangtua bisa memulai untuk membacakan dongeng kepada anak sejak anak berusia 6 bulan. Jenis dongeng yang dibacakan juga sebaiknya disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak usia 0-1 tahun cerita yang dongeng yang cocok adalah cerita dengan objek yang ada di lingkungan sekitar anak. Untuk anak usia 2-5 tahun dongeng yang cocok dibacakan untuk anak adalah dongeng yang bercerita tentang peran karena pada usia ini anak cenderung suka untuk menirukan tingkah laku orang dewasa. Sedangkan untuk anak usia 6-9 tahun orangtua dapat menceritakan cerita-cerita sejarah atau cerita rakyat untuk menambah wawasan anak, karena pada usia ini anak sudah bisa menghubungkan sebab akibat dari suatu kejadian.

Dongeng dapat digunakan sebagai variasi komunikasi efektif bagi orang tua dan anak sehingga timbul hubungan yang penuh kasih sayang. Dongeng yang disampaikan bukan hanya sebagai hiburan, tetapi dongeng juga mengandung nilai-nilai karakter yang baik bagi anak.

 

Ditulis oleh: Anis Rosita

 

Danni Rosada, U., & Dahlan, A. (2016). MEMPERKUAT KARAKTER ANAK MELALUI DONGENG BERBASIS MEDIA VISUAL (Vol. 04).

Fadjryana, S., Dwi, F. E., & Sari, N. (n.d.). DONGENG SEBAGAI MEDIA PENANAMAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI.

Rukiyah. (2018). Dongeng, Mendongeng, dan Manfaatnya. ANUVA, 2(1), 99–106.