BINCANG SEJIWA EPISODE 60
KECINTAAN MEREKA PADA TANAH AIR, TELAH MEMBAWA MEREKA PADA NAKAL (NASIONALISME RADIKAL)
MINGGU, 8 AGUSTUS 2021

 bs60 2

Narasumber :

Dipandu oleh Andika Zakiy (Program Coordinator)

 

Latar Belakang Berdirinya Nakal

Nakal (Nasionalisme Radikal) merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menanamkan dan memperkuat nasionalisme kepada masyarakat, terutama anak muda di Indonesia. Nakal dibentuk dari adanya keresahan setelah melihatnya banyaknya isu-isu terkait intoleransi di Indonesia. Perilaku intoleransi tentunya sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan jika dibiarkan dapat membahayakan masa depan bangsa dan nasionalisme itu sendiri.

Nakal (Nasionalisme Radikal) terdiri dari kata nasionalisme dan radikal. Nasionalisme yaitu satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Sedangkan radikal berarti perasaan yang positif terhadap segala sesuatu yang bersifat ekstrim sampai ke akar-akarnya. Sikap yang radikal mendorong perilaku individu untuk membela secara mati-matian, mengenai suatu kepercayaan, keyakinan, agama atau ideologi yang dianutnya (Sarlito Wirawan : 2012) (Sumber: Nasionalisme Radikal – Memperkuat Pilar Bangsa)

Pilar Nakal dan Berbagai Kegiatannya

Saat pertama kali dibentuk, anggota Nakal terdiri dari tiga golongan secara umum, yaitu pegiat kebangsaan, pegiat kemanusiaan, dan pecinta sejarah. Misi Nakal adalah membentuk nilai karakteristik yang sesuai dengan pilar Nakal, yang biasa disebut dengan P3K, yaitu Peduli, Positif, Pengorbanan, dan Kebersamaan. Ke empat pilar ini lah yang menjadi pegangan Nakal dalam menjalankan berbagai kegiatannya, dan menjadi landasan untuk mengajak lebih banyak orang untuk bergabung sehingga bisa lebih banyak anak muda yang terlibat di dalam kegiatan-kegiatan nasionalisme dan juga mengikuti kelas kepemimpinan.

Di masa pandemi ini, Nakal banyak menjelankan kegiatannya secara daring. Adapun kegiatan yang dijalankan oleh Nakal salah satunya adalah kegiatan Nasional Is Me, yang merupakan kegiatan online talkshow yang disiarkan secara langsung di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi salah satu media untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme dengan bahasa dan pembawaan yang mudah diterima oleh anak muda. Nakal juga melakukan pendekatan kepada beberapa universitas, untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila ini kepada mahasiswa di kelas-kelas melalui mata kuliah. Selain itu, Nakal juga sering mengadakan webinar-webinar, dan berbicara mengenai Nasionalisme dari berbagai sudut pandangan dan bahasan.

Permasalahan Anak Muda Indonesia terkait Nasionalisme

Di era digital seperti saat ini, informasi diperoleh dan disebarkan dengan sangat cepat. Seringkali ada kepentingan-kepentingan tertentu di media sosial yang dapat mengaburkan identitas bangsa. Anak muda di Indonesia sebetulnya sudah banyak yang mengerti mengenai Pancasila dan NKRI, namun banyak juga yang belum sampai menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam perilaku sehari-hari mereka. Mereka memiliki identitas sebagai warga negara dan bagian dari NKRI, namun perilaku keseharian yang ditampilkan belum mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Contoh sederhana, masih banyak anak muda yang mengkritisi sesuatu di media sosial tanpa memperhatikan kesopanan. Padahal dalam nilai-nilai Pancasila, salah satu nilai yang perlu tertanam adalah nilai saling menghargai satu sama lain. Jika berbicara mengenai dasar negara, maka hal terpenting yang perlu dilakukan adalah menginternalisasi dan merefleksikan nilai-nilai Pancasila yang sudah dipahami kedalam perilaku di kehidupan sehari-hari.

Menanamkan Nilai Pancasila Pada Anak

Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak, tentunya harus dimulai di dalam lingkup terkecil, yaitu keluarga. Keluarga sebagai tempat anak pertama kali belajar, harus memberikan contoh dan kebiasaan-kebiasaan yang merupakan cerminan dari pengaplikasian nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dibentuk dengan cara terbiasa mendengarkan lagu kebangsaan, melihat tarian-tarian daerah, dan mempelajari sejarah bersama anak dengan berkunjung ke museum. Cara yang termudah dimulai dari diri sendiri, dan mejadi contoh bagi lingkungan kita. Kebiasaan dan perilaku nasionalisme ini tidak hanya menjadi momentum, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.

Selain itu, hal yang juga bisa dilakukan untuk menumbuhkan nasionalisme adalah dengan membangun cinta dan kasih di dalam keluarga. Nilai tanggung jawab, kasih, cinta, dan saling menghargai menjadi bagian dari kehidupan anak sehari-hari. Hal ini bisa ditanamkan dengan perilaku orang tua yang bersikap penuh empati dan kasih, sehingga anak bisa mengambil contoh-contoh baik dari orang-orang di sekitarnya. Membangkitkan cinta kepada keberagaman juga bisa ditanamkan melalui storytelling, atau mengajak anak-anak bermain dengan lingkungan sekitarnya yang penuh dengan keberagaman. Melalui cara seperti ini, anak akan belajar bahwa Indonesia merupakan negeri yang indah dengan berbagai keberagamannya.

Penanaman Nasionalime dalam Institusi Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, hal yang penting dalam menanamkan nilai nasionalisme pada siswa adalah bagaimana para pendidik mampu mengenali isi hati anak terkait cinta bangsa. Penanaman nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila harus tertanam di dalam hati secara tulus, dan terekspresi di dalam perilaku masing-masing individu. Upacara bendera merupakan salah satu bentuk hormat dan cinta terhadap bangsa, namun hal tersebut tidak bisa mencerminkan seratus persen apakah seseorang benar-benar nasionalis atau tidak. Maka dari itu, yang perlu lebih ditanamkan adalah bagaimana para siswa dapat menyerap dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila secara dalam dan mengekspresikannya melalui perilaku sehari-hari, dimanapun dan dalam konteks apapun.

 

Bagi Sahabat SEJIWA yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Nakal (Nasionalisme Radikal), Sahabat SEJIWA dapat menyaksikan tayangan Bincang SEJIWA Episode 60 pada link di bawah ini:

Bincang SEJIWA Episode 60

 

Yayasan SEJIWA

“Service for Peace”