BINCANG SEJIWA EPISODE 93:
DONGENG SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ANAK
MINGGU, 27 NOVEMBER 2022
Narasumber:
Diena Haryana – Pendiri Yayasan SEJIWA
Doni Koesoema A. – Pendiri Character
Education Consulting
Iin Zakaria – Pendiri Komunitas Dongeng Dakocan
Moderator: Andika Zakiy – Koordinator Program
Apakah Komunitas Dongeng Dakocan?
Komunitas Dongeng Dakocan adalah komunitas
yang memiliki anggota dari banyak profesi seperti wartawan, guru, ibu rumah tangga yang bersama-sama membagikan praktik baik melalui mendongeng kepada teman-teman di daerah. Komunitas Dongeng Dakocan berdiri pada tahun 28 November 2002 yang berpusat di Lampung.
Bagaimana awal berdirinya Komunitas Dongeng Dakocan?
Mba Iin sebagai pendiri Komunitas Dongeng Dakoca
n awalnya sejak SMP sampai kuliah adalah pemain teater dan menyukai seni puisi dan menulis. Setelah menikah, Mba Iin sudah meninggalkan dunia teater. Ketika ia memiliki dua anak dan melihat temannya sedang mendongeng, Mba Iin berpikir bahwa mendongeng sama seperti ketika ia menjadi pemain teater sehingga ia memutuskan membuat Komunitas Dongeng. Tujuan awalnya pada saat itu adalah untuk teman-teman pemain tea
ternya untuk mengasah kembali kemampuan bermain seni melalui mendongeng kepada anak-anak.
Tantangan yang terjadi ketika mendongeng kepada anak-anak?
Karena anak-anak itu jujur dalam mengekspresikan perasa
annya seperti ketika saat mendengarkan dongeng ia merasa bosan atau merasa ceritanya jelek, maka ia bisa langsung kabur mencari kegiatan lain yang menurutnya lebih seru. Berbeda dengan orang dewasa yang masih bisa menahan dan tetap mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir. Selain itu juga narasi cerita yang diberikan kepada anak-anak berbeda dengan narasi cerita yang diberikan kepada orang dewasa. Sehingga Mba Iin memulai belajar cara mengemas cerita anak-anak untuk usia tertentu tergantung dengan tingkat kognitif mereka. Dalam mendongeng juga memerlukan teknik karena saat ditengah cerita harus mengikuti kemauan anak-anak agar semak
in menarik dan juga ada batasan-batasan seperti ceritanya tidak boleh terlalu seram agar tidak menimbulkan trauma pada anak.
Apakah dasar dari anak yang mau mendengarkan cerita yang dibacakan
orangtuanya?
Orangtua harus memiliki niat dan ekspresif dalam mendongeng karena anak-anak akan memahami pembawaan yang diberikan orangtuanya dalam mendongeng. karena berdasarkan survei yang dilakukan Komunitas Dongeng Dakocan kepada orangtua untuk mengetahui bagaimana kedekatan orangtua dan anak bisa dibangun serta apakah orangtua percaya bahwa dongeng bisa mem
berikan hal-hal yang baik kepada anak-anak. Hasil survei membuktikan bahwa banyak orangtua yang tidak percaya dengan dongeng. Sehingga sulit untuk mengajak orangtua untuk mau hadir dan memahami bahwa mendongeng adalah salah satu kegiatan yang baik dalam mengasuh dan mengembangkan karakter anaknya. Selain itu juga, orangtua harus memahami teknik dasar dalam mendongeng agar anaknya juga tertarik untuk
mendengarkan dongeng dari orangtuanya.
Apakah ada program untuk orangtua berlatih mendongeng dari Komunitas Dongeng Dakocan?
Sudah ada program tersebut dalam bentuk workshop dan sampai sekarang sudah ada 1.000 guru dan orangtua sebagai peserta. Sejak tahun 2009 baru memulai program mengajar yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kementerian, dll. Sudah banyak peserta yang mengikuti workshop ini mulai dari Lampung, Jakarta, Palembang sampai Papua.
Ada tidak dampak yang diperoleh oleh anak melalui pemberian dongeng serta adakah minat mereka untuk terjun menjadi pendongeng?
Pemberian dongeng yang diberikan oleh ibu IIn ternyata memberi dampak kepada anaknya, yang mana salah satunya pada anak pertama nya. Anak pertama beliau memiliki kecerdasan komunikasi yang luar biasa sehingga ia memperdalam hal tersebut di dunia perkuliahan, yakni pada bidang ko
munikasi dan sekarang juga merambah pada dunia perfilman. Hal tersebut bisa terjadi karena, dongeng mampu melatih anak-anak untuk melatih kosakata dan berbicara sehingga mereka menjadi lebih terbiasa untuk mengungkapkan pemikiran mereka melalui pembicaraan. Jadi, mereka lebih mudah untuk menyampaikan perasaan yang mereka rasakan. Melalui setelah sesi dongeng, biasanya beliau dan anak-anaknya akan a
da diskusi kecil antarmereka. Hal itu, membuat mereka jadi lebih memiliki empati. Jadi, melalui dongeng mereka dapat dengan mudah untuk mengekspresikan diri mereka.
Apakah anak-anak menjadi memiliki banyak teman melalui mendongeng?
Menurut bu Iin melalui mendongeng anak-anak beliau mampu memiliki banyak teman. Hal tersebut, karena mereka menjadi lebih mampu untuk bergaul serta membawa diri pada lingkungan mereka. Hal itu, karena mereka mampu mengkomunikasikan apa yang menjadi visi mereka namun, tetap memperhatikan empati yang dimiliki mereka agar tetap diterima di lingkungan mereka.
Mendongeng menjadi salah satu metode yang membentuk karakter pada anak
Menurut mas Doni dongeng memiliki imajinasi yang ada di dalamnya. Setia
p orang memiliki imajinasi yang bisa memunculkan kreativitas. Mendongeng dapat menjadi salah satu metode pendekatan dalam pendidikan nilai dan karakter yang dari dulu dapat dikatakan efektif. Hal tersebut karena di dalamnya terdapat nilai-nilai dan dunia yang mana anak-anak dapat mensimulasikan imajinasi anak tersebut. Anak-anak akan membayangkan diri berada situasi dimana adanya tantangan-tantangan tertentu. Anak ak
an membentuk pola pikirnya untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk. Penanaman nilai itu terjadi secara langsung melalui mendongeng. Nilai-nilai itulah yang harus kita yakini. Hal tersebut juga disertai dengan pemberian ekspresi yang tepat dalam mendongeng karena itu yang nantinya akan membantu anak untuk mengekspresikan emosi yang dimiliki mereka. Jadi, semua emosi yang dimiliki anak termasuk emosi negatif wajar dimiliki oleh anak-anak. Tetapi melalui dongeng, anak-anak diarahkan agar dapat mengatur emosi mereka. Melalui dongeng membantu anak-anak untuk meresapi nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh si pendongeng.
Apakah ada kesulitan yang dihadapi saat menyampaikan dongeng d
i sekolah?
Saat bekerjasama dengan guru-guru PAUD dan TK, bu Iin mengadakan workshop untuk mengupgrade kemampuan mereka yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan di Provinsi Lampung. Beberapa waktu yang lalu Paud Pedia membuat program saat pandemi yang bekerja sama dengan 20 komunitas di Indonesia dengan Kementerian Indonesia. Melalui program tersebut mereka tayangan donge
ng
yang akan dibagikan ke sekolah PAUD yang ada di Indonesia. Namun, untuk jenjang SD karena pada dasarnya di SD tidak ada mata pelajaran mendongeng. Sedangkan, di PAUD dan TK saat sebelum memulai pembelajaran biasanya akan diadakan sesi mendongeng. Pada jenjang SD biasanya hanya ada pada kelas 1 hingga 3 SD.
Apakah memungkinkan mendongeng untuk dimasukkan kedal
am mata pelajaran di tingkat SD?
Kurikulum SD di Indonesia sudah sangat padat dan terlalu akademik. Sehingga, ruang untuk berekspresi para guru menjadi tidak ada. Semestinya metode pembelajaran apapun dapat menggunakan metode mendongeng. Seperti misalnya sebelum memulai suatu mata pelajaran, para guru d
apat memulai pembelajaran dengan mendongeng terlebih dahulu. Hal tersebut, bisa menjadi salah satu sarana pengantar yang kemudian selanjutnya bisa diteruskan untuk masuk ke pembelajaran. Jadi, masih banyak pengajar yang masih belum mampu untuk menggunakan metode mendongeng kedalam pembelajaran. Banyak pengajar yang lebih memilih untuk menggunakan metode diskusi, kelompok, dan berbasis proyek yan
g belum mampu mengasah kreativitas. Jadi, kita harus menyiapkan paradigma para guru-guru di SD tentang mendongeng.
Apakah banyak pendongeng di Lampung?
Kebetulan komunitas pendongeng pertama di Lampung adalah Komunitas Dongeng Dakocan. Kemudian menyadari bahwa komunitas tentunya memerlukan banyak orang, sehingga pada tahun kesepuluh setelah komunitas berdiri akhirnya banyak yang mendirikan komunitas mendongeng di tempat tinggal mereka.
Mari saksikan Bincang SEJIWA Episode 93: Mendongeng Sebagai Media untuk Pembentukan Karakter Anak