Hi Sobat SEJIWA,
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2018. Sudah 14 tahun SEJIWA hadir di tengah masyarakat Indonesia. Di penghujung tahun 2018 ini, kami ingin mereview kembali kegiatan SEJIWA setahun belakangan ini. Banyak sekali kegiatan berkesan yang sudah kami lakukan. Sama seperti komitmen SEJIWA sejak awal terbentuk, tahun 2018 juga masih terus diisi dengan kegiatan kampanye anti bullying dan kekerasan terhadap anak. Di tahun ini makin bertambah sekolah dan komunitas yang SEJIWA sentuh untuk menyemaikan jiwa yang penuh damai dan kasih sayang. Apalagi masih saja ada kasus kekerasan yang terjadi pada anak di Indonesia. Hal ini menjadi peringatan bahwa perjuangan SEJIWA belum selesai. Justru semakin menguatkan semangat SEJIWA untuk tetap berkiprah pada kampanye anti kekerasan di Indonesia.
Tidak hanya isu anti kekerasan terhadap anak, SEJIWA juga semakin memantapkan komitmen untuk mengkampanyekan perilaku positif di dunia digital. Tidak bisa dipungkiri, perubahan era yang lebih digital ini menjadi tantangan bagi masyarakat. Orang dewasa dan anak-anak semakin canggih memainkan peran mereka dengan teknologi yang mereka miliki. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kesadaran untuk menggunakan teknologi tersebut untuk sesuatu yang positif. Masih saja mudah kita temui berita bohong (hoax), hate speech di media sosial, cyberbullying, cyberpornography, cybercrime bahkan perilaku adiksi gawai dan games online. Kondisi tersebut menguatkan keinginan SEJIWA untuk terus mengkampanyekan kehidupan digital yang aman dan positif. Tahun 2018, bersama Smart School Online (SSO), SEJIWA, ECPAT Indonesia dan ICT Watch bersinergi untuk menyuarakan hal tersebut. Sudah ada 10 wilayah di Indonesia yang sudah kita sentuh dan akan terus berlanjut hingga 2019. Tidak hanya wilayah-wilayah tersebut, SEJIWA juga menyentuh banyak sekolah dan komunitas mengenai isu digital ini, baik bagi orangtua, guru maupun anak-anak.
Selain kedua program diatas, tahun 2018 ini SEJIWA bersama KPPPA (Kementerian Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak) juga bekerja sama melalui program Kilau Netizen Unggul: Hari-Hari Tanpa Pornografi di Malang dan Medan. Masih mengusung tema besar tentang kemajuan di era digital seperti program SSO, akan tetapi pada program ini SEJIWA dan KPPPA memfokuskan pada isu pornografi yang marak diakses anak dengan perangkat teknologi mereka. Program ini memang sangat penting sekali karena sudah banyak anak-anak yang rusak masa depannya karena pornografi. Tentu kita tidak ingin berdiam diri melihat fakta tersebut. Beruntung KPPPA dan SEJIWA memiliki visi misi yang sama.
Terakhir, di tengah banyak konflik di tengah masyarakat yang menyorot pada perbedaan antar sesama yang memanaskan api kebencian, SEJIWA justru ingin menyuarakan semangat keberagaman dengan sesuatu yang positif. Tahun 2018, SEJIWA semakin gencar menyuarakan semangat keberagaman pada berbagai sekolah dan komunitas di Indonesia. Kampanye ini menekankan perbedaan bukanlah sesuatu yang buruk, tetapi dengan perbedaan kita dapat melakukan banyak hal besar bersama. Dengan catatan penting, bersama-sama kita tumbuhkan jiwa yang penuh damai, menghargai satu sama lain, cinta kasih dan mendukung dalam setiap keadaan. Kedengarannya memang mudah, tetapi nyatanya ini masih menjadi PR bagi kita semua.
Mungkin SEJIWA bukanlah organisasi besar yang terkenal di seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi, SEJIWA memiliki cita-cita dan semangat yang besar untuk ikut berjuang bersama bangsa ini demi kemajuan positif. SEJIWA tidak akan pernah menghentikan langkah untuk terus berkiprah di tengah masyarakat. Mengkampanyekan semangat cinta damai, kehidupan yang penuh cinta kasih dan menghargai sesama baik dalam kehidupan nyata sehari-hari maupun di kehidupan dunia online. SEJIWA masih sama dan akan tetap sama dengan cita-cita positif yang akan terus kami pegang untuk selamanya yaitu Service for Peace.