KILAU NETIZEN UNGGUL: SEPERTI APA?
Hai Sobat SEJIWA,
Senang sekali kita sudah memasuki bulan pertama di tahun 2019. Masih banyak sekali aktivitas
SEJIWA yang ingin kami bagi, salah satunya adalah program Kilau Netizen Unggul. Sejak
tahun 2018 SEJIWA mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan KPPPA
(Kementerian Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak). Kegiatan yang bertemakan
Kilau Netizen Unggul: Hari-Hari Tanpa Pornografi ini telah berlangsung di Malang (9 November
2018) dan Medan (22 November 2018). KPPPA dan SEJIWA memang sengaja memfokuskan
tema kegiatan pada isu Pornografi. Hal ini dikarenakan angka anak-anak yang mengakses situs
pornografi semakin meningkat. Dampak negatifnya pun semakin “mengikat”. Apalagi diperburuk
dengan kenyataan bahwa mayoritas anak-anak masa kini sudah memiliki gadget dan internet,
sehingga memudahkan mereka untuk mengakses pornografi setiap hari.
Fakta yang memprihatinkan ini membuat KPPPA dan SEJIWA memiliki visi dan misi
yang sama yaitu menghapuskan pornografi dan dampak buruknya dari kehidupan anak-anak
Indonesia. SEJIWA dan KPPPA juga menggandeng Ecpat Indonesia dan ICT Watch dalam
berbagi informasi untuk mencapai visi misi tersebut. Kami ingin meningkatkan kesadaran pada
anak-anak dan orangtua terkait bahaya dari pornografi karena masih banyak yang menganggap
pornografi adalah hal yang biasa/lumrah. Kami sadar bahwa mengatasi pornografi pada anak
ini tidak hanya menjadi tugas anak, tetapi juga perlu peran serta dari orangtua dan guru untuk
membimbing dan mendampingi anak. Untuk itu, di dalam acara ini kami juga mengundang para
guru, orangtua dan masyarakat umum untuk berdiskusi dan bekerja bersama untuk melawan
pornografi. Sebanyak 100 orang peserta hadir di setiap kotanya dan terlibat aktif dalam
kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini, SEJIWA sendiri berperan sebagai penyelenggara bersama KPPPA
sekaligus pemateri. SEJIWA memfokuskan materi kepada isu parenting untuk orangtua,
dampak dan solusi mengatasi pornografi bagi seluruh peserta yang hadir. Peserta anak tampak
malu-malu berbagi pengalamannya tentang isu pornografi. Walaupun demikian, dapat
disimpulkan bahwa seluruh peserta yang hadir sudah pernah mendengar kata pornografi.
SEJIWA menguatkan pengetahuan mereka tentang dampak buruknya dan cara melawan
pornografi dalam diri dan lingkungan pertemanan mereka. Hal yang baru bagi peserta adalah
pemaparan SEJIWA tentang dampak kerusakan otak anak yang terpapar pornografi. Hal ini
memang tampak mengerikan, sehingga menguatkan komitmen bersama untuk mejauhi diri dari
pornografi dan menyelamatkan anak atau teman mereka yang sudah mulai kecanduang
pornografi.
Terakhir, SEJIWA juga mengingatkan hal-hal yang harus dilakukan ketika sudah
kecanduan pornografi. Anak harus segera mencari pertolongan dari orangtua, sahabat atau
professional seperti psikolog. Orangtua, guru atau teman pun juga harus peka terhadap kondisi
anak yang kecanduan dan terus memotivasi dan mendampingi anak agar tidak merasa sendiri.
SEJIWA yakin jika semua lapisan masyarakat sadar akan bahayanya dan mau saling bahu
membahu melawan pornografi, pasti pornografi dapat dihapuskan di negara ini. Demi anak-
anak Indonesia. Demi masa depan bangsa.