WhatsApp Image 2020 06 10 at 23.22.38 1RINGKASAN SIBERKREASI CLASS : SMART PARENTING

“Berbincang Asyik dengan Anak”

Rabu, 3 Juni 2020

Via Zoom Meeting

#BerkreasiDiRumah #SiberkreasiClass #smartparenting

Setiap anak memiliki keunikan, bahkan pemahaman berbeda dalam menyerap informasi, termasuk ketika berkomunikasi dengan orangtuanya. Lalu, bagaimana sebaiknya agar komunikasi antara orangtua dan anak dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan?.

 

Siberkreasi berkolaborasi dengan SEJIWA dan mitra jejaring, hadir untuk menambah pemahaman para orangtua dan juga guru, dalam program “Siberkreasi Class : Smart Parenting“. Dalam program ini, para orangtua dan guru diharapkan mampu menembus kebuntuan berkomunikasi dengan anak lewat pemahaman masalah, penguatan koneksi serta penggunaan gaya komunikasi yang tepat. Kelas pertama ini, bertemakan : “Berbincang Asyik dengan Anak” dengan narasumber yaitu,

✅ Pemantik : Diena Haryana (Sejiwa) @yayasansejiwa

✅ Nara sumber : Nyimas Diane (Diane Learning Centre) @deeindonesiaparenting

✅ Moderator : Mira Sahid @mirasahid

 

BERIKUT RINGKASAN SIBERKREASI CLASS : SMART PARENTING

Pada kelas ini akan membahas tentang Apa?Mengapa? dan Solusi dari bincang asyik dengan anak agar bisa menemukan jawaban dari masalah berkomunikasi antara orang tua dan anak. Mari kita bahas satu persatu, dari Apa yang dimaksud dengan bincang asyik dengan anak? Yaitu, cara orang tua berbicara dengan anak, sehingga anak dapat memahami pesan yang disampaikan orangtua dan menghasilkan perubahan perilaku positif (positive attitude change) pada diri anak sebagai seorang yang unik. Komunikasi antara anak dan orang tua merupakan dasar bagaimana orang tua dan anak membentuk hubungannya. Salah satu hal yang dapat menunjang hal ini adalah dengan adanya komunikasi dengan anak. Komunikasi yang buruk antar orang tua dan anak tentu dapat membuat hubungan orangtua dan anak bertambah buruk.  Namun, banyak orangtua mungkin tidak menyadari hal ini. Komunikasi dengan anak mungkin merupakan hal yang sederhana dan terkesan mudah dilakukan, tapi ternyata memiliki manfaat yang besar terhadap perkembangan anak.

Selanjutnya yaitu, Mengapa perlu berbincang asyik dengan anak?. Karena dapat membangun komunikasi dengan anak kecil dapat membantu dalam mengembangkan rasa kepercayaan diri anak, membangun rasa harga diri anak, membangun konsep diri anak yang positif, dan dapat membantu anak dalam membangun hubungan dengan orang lain yang ada disekitarnya.

Menurut Mba Dee, terdapat beberapa alasan mengapa perlu berbincang asyik dengan anak antara lain:

  1. Menguatkan kedektan anatara orangtua dan anak
  2. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan berpikir
  3. Mengubah perilaku menjadi lebih positif
  4. Anak merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai orang tua sehingga mereka akan terbuka membicarakan semua permasalahan
  5. Orantua lebih muda menerima ide, keinginan, keluhan dan harapan anak sehingga dapat mengembangkan perilaku positif pada diri anak.

Mungkin juga anda suka melihat anak kecil yang pemalu didepan umum, hal ini mungkin salah satunya disebabkan karena komunikasi orangtua dengan anak kurang terjalin dengan baik. Komunikasi dengan anak yang terjalin dengan baik juga dapat membuat hubungan anak dan orangtua terasa menyenangkan. Sebaliknya, komunikasi yang terjalin dengan buruk dapat membuat anak tidak menghormati orangtuanya, sering terjadi pertengkaran antara anak dan orangtua, dan perasaan tidak berharga pada anak. Komunikasi antar orang tua dan anak yang baik dapat mempererat hubungan orangtua dan anak.

Terakhir, adapun Solusi dan Implementasi dari bincang asyik dengan anak. Sebelumnya kita harus mengenali beberapa gaya komunikasi orang tua kepada anak. Dalam pengasuhan terdapat 3 gaya komunikasi, yaitu:

  1. Gaya Komunikasi Pasif

Adalah tidak menyampaikan pandangan kepada anak dengan jelas, lebih senang mengalah untuk menghindari konflik dengan anak dan melakukan pembiaran/cuek kepada anak.

Adapun ciri-ciri gaya komunikasi pasif, yaitu:

  1. Perilaku tidak spontan
  2. I’m Not Ok, You’re Ok
  3. Lose-Win Solution

Dampak menggunakan gaya komunikasi pasif, yaitu:

  1. Membuat anak sulit dikontrol baik sikap dan perilakunya
  2. Cenderung mudah melawan

 

  1. Gaya Komunikasi Agresif

Adalah menyampaikan pendapat dan perasaannya tanpa menghargai pendapat anak. Orangtua lebih banyak memaksa kehendak dan menekan anak, kerap kali memahari anak baik fisik atau verbal.

Adapun gaya komunikasi agresif, yaitu:

  1. Perilaku tidak spontan
  2. I’m Ok, You’re not Ok
  3. Win-Lose Solution

Dampak menggunakan gaya komunikasi agresif, yaitu:

  1. Anak dapat menjadi tertutup
  2. Anak menjadi cenderung pendiam dan stress
  3. Cenderung mencari pelarian untuk melampiaskan emosinya, misalnya dengan marah atau membully orang lain

 

  1. Gaya Komunikasi Asertif

Adalah menyampaikan pendapat, perasaannya dan pikirannya dengan menghargai pendapat, pikiran dan perasaan anak. Tegas tapi ramah. Hangat dalam berinteraksi.

Adapun gaya komunikasi Asertif, yaitu:

  1. Perilaku Spontan
  2. Membuka komunikasi
  3. Jujur
  4. Win-win solution

Manfaat menggunakan gaya komunikasi Asertif, yaitu:

  1. Lebih percaya diri
  2. Pandai menyesuaikan diri
  3. Bertanggung jawab
  4. Mandiri
  5. Lebih bahagia

Adapun hal-hal penting yang harus dilakukan dalam komunikasi asertif, antara lain:

  1. Kontak mata

Pandanglah mata lawan dengan tatapan hangat dan sayang.

  1. Bahasa tubuh

Relaks, condong kearah lawan bicara.

  1. Intonasi dan volume suara

Cukup terdengar, hangat, tenang.

  1. Membangun rasa aman

Membuka diri untuk memahami lawan bicara

Parents, menggunakan gaya komunikasi asertif memang bukan hal yang mudah, kita harus melewati proses belajar yang cukup memakan waktu. Namun, dengan gaya komunikasi asertif dapat mengurangi beban pikiran karena menjadi asertif dapat membuat diri kita mampu menyatakan sikap tanpa perlu dipenuhi rasa bersalah, namun tetap membuka lebar telinga kita terhadap berbagai respon yang muncul.

 

Selain itu, adapun penghalang dalam berkomunikasi antara orang tua dan anak,yaitu:

  1. Mengatur, memerintah, mengarahkan
  2. Mengancam
  3. Memberikan kritikan di saat yang tidak tepat
  4. Mencap/melabel
  5. Menyalahkan
  6. Meremehkan
  7. Membandingkan
  8. Menyindir
  9. Menghibur

Solusi dari bincang asyik dengan anak, yaitu:

  1. Pahami perasaan anak
  2. Menjadi pendengar aktif
  3. Pesan diri
  4. Kalimat positif
  5. Pujian efektif
  6. Abaikan perilaku yang tidak penting
  7. Berikan konsekuensi bila diperlukan
  8. Jadilah teladan dan lakukan pembiasaan

Hal ini tentu membantu orangtua dalam memahami setiap perkembangan anak-anaknya. Karena perkembangan anak bisa berbeda-beda ditiap usianya. Dengan komunikasi, orangtua bisa mengetahui seperti apa anak mereka, apa yang mereka suka lakukan, dan tidak suka lakukan. Beberapa psikolog juga telah menemukan bahwa anak yang menjalin komunikasi baik dengan oangtuanya memiliki risiko yang lebih rendah untuk melakukan hal-hal buruk, seperti penyimpangan seksual, merokok, narkoba, serta kekerasan.

Jadi, temukan pola komunikasi anda dengan anak yang baik dan membuat anak nyaman akan hal tersebut. Beberapa anak mungkin tidak terlalu nyaman jika orangtua mengetahui setiap apa yang dilakukan anak. Kuncinya adalah menjadi ingin tahu tanpa mengganggu aktivitas anak. Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif, karena komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Artinya, bagaimana orangtua menggunakan pola komunikasi yang lebih fleksibel pada aturan yang berlaku. Misalnya apa yang dikatakan orangtua tetap penting tetapi masih memungkinkan bagi anak untuk mengemukakan pikirannya, berupa ide, pendapat, saran, dan saling mendengar.

Pola komunikasi seperti ini, lebih memungkinkan bagi anak untuk dapat mengatasi masalah atau memecahkan masalah, karena ada interaksi dalam komunikasi, tentunya dengan tetap memperhatikan norma-norma dan tanpa menghilangkan eksistensi sebagai orangtua maupun anak. Komunikasi seperti ini memberikan lebih banyak kesempatan pada anak untuk menjelaskan permasalahan yang muncul dan ada banyak kemungkinan bagi anak untuk mengekspresikan eksistensinya sebagai bagian dari komunikasi yang berlangsung. Apalagi jika diperkuat dengan pernyataan-pernyataan yang membesarkan hati.

Akhirnya, dimata anak, orangtua adalah figur idola yang kesehariannya merupakan contoh yang selalu ditiru. Dengan memainkan peran orangtua dengan benar dan sebaik mungkin dalam mendidik dan mengasuh anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Yang tak kalah pentingnya anak akan tumbuh berkarakter dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk dari luar serta menjadikan anak yang berkepribadian baik yang akan menjadi aset generasi penerus bangsa dimasa depan.

 

Siberkreasi

In Collaboration with

Yayasan Sejiwa

#BerkreasiDiRumah #SiberkreasiClass #smartparenting